Senin, 16 Mei 2016

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 
Investasi modal (capital investment) adalah suatu upaya penanaman dana untuk jangka waktu panjang. Investasi ini juga lazim hanya disebut sebagai
“investasi” saja. Tujuan dari investasi adalah untuk memperoleh pendapatan yang berkesinambungan sehingga akan memberikan kemakmuran bagi investor.
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien untuk periode waktu tertentu. Kegiatan investasi dapat dilakukan dengan menanamkan dana yang dimiliki oleh para investor dalam bentuk aktiva keuangan seperti surat-surat berharga yang diperjualbelikan diantara para investor. Dalam menanamkan dana untuk investasi, investor bertujuan mencapai kesejahteraan keuangan (Jogianto, 2003). 
Investasi juga merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari suatu aset selama periode tertentu dengan harapan memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Jones,2004). Dari pengertian investasi tersebut dapat dipahami bahwa tujuan dari investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor, baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Ekspetasi para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Ekspektasi ini akan benar-benar terjadi jika investor memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menilai kinerja perusahaan dan peka terhadap kondisi keuangan suatu negara dan perekonomian global. 
Ketika seseorang yang akan melakukan investasi di suatu perusahaan akan melihat dan menganalisis seperti apa kondisi perusahaan terlebih dahulu agar dapat diketahui apakah investasi tersebut dapat memberikan keuntungan yang diharapkan. Hal pertama yang dapat dilihat dan dinilai oleh calon investor adalah nilai perusahaan dengan melihat pada nilai saham perusahaan. 
Dalam melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan terdapat tiga jenis penilaian penting. Penilaian tersebut adalah penilaian atas nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value) (Jogiyanto,2003). Ketiga nilai tersebut perlu dipahami oleh para investor karena merupakan informasi penting dalam pengambilan keputusan invetasi saham yang dapat membantu investor untuk mengetahui saham mana yang bertumbuh dan murah. 
Price Book Value (PBV) merupakan rasio untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. PBV juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan (Wirawati,2008). Semakin tinggi PBV berarti perusahaan semakin berhasil menciptakan nilai atau kemakmuran bagi pemegang saham. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan pasti semakin baik pula nilai perusahaannya. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin makmur pula keadaan para investor.
Suatu perusahaan go public biasanya akan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan kepada masyarakat untuk dijadikan sebagai pertimbangan dalam keputusan investasi (signaling theory). Dari informasi yang diberikan oleh perusahaan maka masyarakat dapat melakukan analisis mengenai keadaan perusahaan tersebut.
Analisis fundamental berpedoman bahwa nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Jika perusahaan memiliki kinerja dalam kondisi yang baik, maka harga saham akan meningkat sebagai cerminan dari kinerja yang baik tersebut( Ang, 1997). Dalam analsisis fundamental , faktor-faktor internal perusahaan dianalisis dan digunakan sebagai sinyal ( Signalling Theory ) bagi investor dalam mengukur kinerja perusahaan.
Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan, mengenai efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mencapai sasarannya (Stoner et al,1995). Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, hutang dan profitabilitas (Gitman dalam Korawijayanti 2007). Dengan analisis tersebut, para analis dapat memperkirakan nilai perusahaan dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi nilai perusahaan dimasa yang akan datang dan menerapkan
hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran nilai perusahaan. 
Nilai perusahaan pada suatu perusahaan merupakan hasil dari kinerja perusahaan dalam suatu periode. Nilai perusahaan ditentukan oleh profitabilitas perusahaan, dimana profitabilitas sebagai ukuran dari kinerja perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Subramanyam dalam Johan (2012) hal yang sering dijadikan dasar pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan perusahaan sebagai salah satu ukuran kinerja perusahaan. Bila profitabilitas perusahaan tinggi maka nilai perusahaan akan meningkat pula, oleh karena itu investor akan menjatuhkan pilihan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.
Saat ini telah banyak penelitian yang meneliti tentang pengaruh faktorfaktor fundamental terhadap profitabilitas (ROA) dan nilai perusahaan (PBV). Penelitian- penelitian tersebut menghasilkan hasil yang bereda-beda. Penelitian yang dilakukan Dossugi (2011), Hardiyanti (2012), Pambudi (2012), Nirmalasari (2010), Hutahuruk (2012), Prapaska (2012), variabel Return on Asset berpengaruh positif signifikan terhadap Price Book Value, sedangkan Putra (2007) dan Hermawati (2011) menyimpulkan bahwa Return on Asset berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel Price Book Value.
Penelitian terhadap variabel Total Asset Turnover yang dilakukan oleh Nirmalasari (2010) menyimpulkan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif signifikan terhadap Price Book Value. Pengujian variabel Net Profit Margin terhadap Price Book Value yang dilakukan oleh Arumndati (2009) didapatkan hasil adanya pengaruh yang positif signifikan antara variabel Net Profit Margin dengan Price Book Value. 
Dalam hasil pengujian terhadap Return on Asset yang dilakukan oleh Afriyanti (2011), Sulistyawan (2005), dan Kustati (2010) disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turnover berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset. Namun, Jatismara (2011) mendapati bahwa Total Asset Turnover memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap Return on Asset.
Hasil penelitian mengenai pengaruh Net Profit Margin terhadap Return on Asset yang telah diteliti oleh Sulistyawan (2005), menyimpulkan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel Net Profit Margin terhadap Return on Asset.
Penelitian yang meneliti hubungan  Sales Growth terhadap Return on Asset menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan Jatismara
(2011) menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara variabel Sales Growth terhadap Return on Asset. Sedangkan penelitian oleh Masrokim (2009) menyimpulkan bahwa variabel Sales Growth berpengaruh positif tidak signifikan terhadap  Return on Asset. Perbedaan juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011) yang menunjukkan adanya pengaruh yang negatif tidak signifikan antara variabel Sales Growth terhadap Return on Asset.
Atas perbedaan-perbedaan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa masih menarik meneliti kembali faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan (PBV). Untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan digunakan data empiris mengenai kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur dipilih karena merupakan industri yang aktif di pasar Indonesia. Sebagai industri yang aktif di pasar konsumsi Indonesia, ternyata perusahaan manufaktur memuliki rata-rata kinerja keuangan yang berfluktuasi selama tahun
2008-2011 yang ditunjukkan pada tabel 1.1 berikut ini :


Tabel 1.1. Rata-rata TATO, Sales Growth, NPM, ROA dan PBV PAda

Perusahaan Manufaktur di BEI periode 2008-2011

NO
Variabel

Tahun

2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
1.
Rata-rata Total Asset Turnover (x)
1,39
1,31
1,34
1,38
2.
Rata-rata  Sales Growth (%)
0,34
-0,005
0,16
0,24
3.
Rata-rata Net Profit Margin (%)
1,26
0,13
0,29
0,24
4.
Rata-rata Return On Asset (%)
10,46
10,16
10,25
11,65
5.
Rata-rata Price Book Value (x)
1,79
2,37
2,66
2,92
Sumber : ICMD dan IDX
Rata-rata Total Asset Turn Over (TATO) perusahaan manufaktur pada tahun 2008 adalah sebesar 1.39 kali kemudian menurun di tahun 2009 menjadi
1,31 kali. Pada tahun 2010 dan 2011 terjadi peningkatan berturut-turut atas nilai
Total Asset Turn Over (TATO) perusahaan manufaktur yaitu sebesar 1,34 kali dan 1,38 kali.
Rata-rata Sales Growth perusahaan manufaktur pada tahun 2008 adalah sebesar 0,34. Pada tahun 2009 terjadi penurunan hingga mencapai nilai -0,005. Di tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 0,16 dan meningkat lagi di tahun 2011 menjadi sebesar 0,24.
Nilai rata-rata Net Profit Margin (NPM) pada tahun 2007 adalah sebesar 1,26 kemudian menurun menjadi 0,13 di tahun 2008. Tahun 2009 meningkat menjadi 0,29 dan pada tahun 2010 nilainya kembali menurun menjadi sebesar 0,24.
Demikian pula fluktuasi juga terlihat pada rata-rata Return On Asset(ROA) dan Price Book Value(PBV). Rata-rata Return On Asset(ROA) tahun 2009 pada tabel adalah 10,46. Pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 10,16. Pada tahun 2010 dan 2011 terjadi peningkatan berturut-turut dengan nilai 10,25 dan 11,65.
Rata-rata Price Book Value(PBV) terlihat peningkatan di setiap tahun. Pada tahun 2008 rata-rata Price Book Value(PBV)adalah sebesar 1,79 dan pada tahun-tahun berikutnya peningkatan terus terjadi dengan nilai 2,37 pada tahun 2009, 2,66 pada thun 2010, dan 2,92 pada tahun 2011.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas

Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI tahun 2008-2011)”. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap nilai perusahaan dengan ROA sebagai variabel intervening. 
Alasan digunakannya Return on Asset (ROA) sebagai variabel intervening adalah untuk memperkuat hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogennya. ROA sebagai proyeksi dari profitabilitas perusahaan diharapkan dapat memperkuat pengaruh antara TATO sebagai proyeksi dari aktivitas perusahaan dalam mempengaruhi nilai perusahaan (PBV). Selain itu ROA sebagai proyeksi dari profitabilitas perusahaan diharapkan dapat memperkuat pengaruh antara NPM yang merupakan proyeksi profitabilitas berkaitan dengan penjualan perusahaan dalam mempengaruhi nilai perusahaan (PBV). 



1.2. Rumusan Masalah
Terdapat hasil penelitian yang bertentangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Price Book Value (PBV). Faktor-faktor itu adalah Return on Asset
(ROA),Total Asset Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM) dan Sales
Growth. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Ramezani (2002), Barbosa (2003), Suranta (2004), Sulistyawan (2005), Ulupui (2005), Dibyanto (2007), Tito et al (2007), Arumndati (2009), Masrokim (2009), Nirmalasari (2010), Kustati
(2010), Hermawati (2011), Dossugi (2011), Afriyanti (2011), Nugroho (2011),
Pambudi (2012), Hutahuruk (2012), Prapaska (2012), dan Hardiyanti (2012), Witjaksono (2012) menunjukkan adanya research gap dan adanya hubungan yang tidak konsisten antara variabel-variabel yang diteliti terhadap Price Book Value (PBV) dan Return on Asset (ROA) sehingga diperlukan adanya penelitian lebih
lanjut.
Dalam hasil penelitian mengenai pengaruh variabel terhadap Price Book Value yang dilakukan oleh Dossugi (2011), Hardiyanti (2012), Pambudi (2012), Nirmalasari (2010), Hutahuruk (2012), Prapaska (2012), Dibyanto (2007),  variabel Return on Asset berpengaruh positif signifikan terhadap Price Book Value, sedangkan dalam penelitian Putra (2007) dan Hermawati (2011) disimpulkan bahwa Return on Asset berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel Price Book Value. Berbeda pula dengan hasil penelitian Suranta & Pratana (2004) yan menyatakan bahwa ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap PBV.
Penelitian terhadap variabel Total Asset Turnover yang dilakukan oleh
Nirmalasari (2010) menghasilkan kesimpulan bahwa variabel Total Asset
Turnover memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap variabel Price Book Value. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Ulupui (2005) didapatkan kesimpulan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price Book Value (PBV).
Pada pengujian variabel Net Profit Margin terhadap Price Book Value yang dilakukan oleh Arumndati (2009)  didapati bahwa terdapat pengaruh yang positif signifikan antara variabel Net Profit Margin dengan Price Book Value.sementara itu penelitian yang dilakukan Dibyanto (2007)  menyimpulkan bahwa Net Profit Margin  berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Price Book Value.
Dalam hasil pengujian mengenai pengaruh variabel terhadap Return on Asset yang dilakukan oleh Afriyanti (2011), Sulistyawan (2005), dan Kustati (2010) disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turnover berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset. Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh Jatismara (2011) didapati bahwa Total Asset Turnover memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap Return on Asset. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Witjaksono(2012) Total Asset Tornover berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Return on Asset (ROA).
Hasil penelitian mengenai pengaruh Net Profit Margin terhadap Return on Asset yang telah diteliti oleh Sulistyawan (2005), menyimpulkan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel Net Profit Margin terhadap Return on Asset.
Penelitian terhadap variabel  Sales Growth terhadap Return on Asset menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan Barbosa (2003), Ramezani (2002) menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara variabel Sales Growth terhadap Return on Asset. Sedangkan penelitian oleh Masrokim (2009) dan Rasjo (2007) menyimpulkan bahwa variabel Sales Growth berpengaruh positif tidak signifikan terhadap  Return on Asset. Perbedaan juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2011) yang menunjukkan adanya pengaruh yang negatif tidak signifikan antara variabel Sales Growth terhadap Return on Asset.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, terlihat perbedaan hasil penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi Price Book Value (PBV). Pada tabel 1.2 akan didisajikan research gap penelitian terdahulu :

Tabel 1.2 Research Gap Penelitian Terdahulu

Variabel
Hasil
Peneliti
Independen 
Dependen 
ROA
PBV



Positif signifikan
Samuel dossugi (2011)
Nia Hardiyanti (2012)
Rizky Agung Pambudi (2012)
Astuti Nirmalasari (2010)
John Ricardo Hutahuruk (2012)
Johan Ruth Prapaska (2012)
Dibyanto (2007)
Positif tidak  signifikan
Tito Perdana Putra (2007) Agra Hermawati (2011)


Negatif signifikan
Suranta & Pratana (2004)
TATO
PBV
Positif signifikan
Astuti Nirmalasari (2010)


Negatif tidak signifikan
Ulupui (2005)
NPM
PBV
Positif signifikan
Riesa Putri Arumndati (2009)


Positif tidak signifikan
Dibyanto (2007)
TATO
ROA

Meilinda Afriyanti (2011)


Positif signifikan
Junus Sulistyawan (2005) Kustati (2010)
NPM
ROA
Positif signifikan
Junus Sulistyawan (2005)
SALES
GROWTH
ROA
Positif signifikan
Barbosa & Louri (2003)
Ramezani & Alan Jung (2002)
Positif tidak  signifikan
Hani Masrokim (2009) Rasjo (2007)
Negatif signifikan
Barbosa & Louri (2003)
Negatif tidak signifikan
Elfianto Nugroho (2011) Sony Witjaksono (2012)
Sumber : Dari berbagai jurnal, skripsi, dan tesis
Berdasarkan fenomena gap mengenai fluktuasi pergerakan rata-rata price book value, Return on Asset (ROA),Total Asset Turnover (TATO), Sales Growth dan Net Profit Margin (NPM) pada perusahaan  manufaktur yang listed di BEI dan sejumlah perbedaan yang terdapat dari hasil-hasil penelitian terdahulu maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Masih terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai Pengaruh ROA, TATO, dan NPM terhadap PBV serta terdapat fluktuasi rata-rata TATO, SALES GROWTH, NPM dan ROA pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2008-

2011”.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar