BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pelaksanaan otonomi
daerah yang dititikberatkan pada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota dimulai
dengan adanya penyerahan sejumlah kewewenangan (urusan) dari pemerintah pusat
ke pemerintah daerah yang bersangkutan. Terwujudnya pelaksanaan otonomi daerah,
terjadi melalui proses penyerahan sejumlah
kekuasaan/kewenangan dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang tentunya
implementasi kebijakan desentralisasi memerlukan banyak faktor pendukung. Salah
satu faktor pendukung yang secara signifikan menentukan keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah adalah kemampuan daerah untuk membiayai pelaksanaan
kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya, di samping faktor-faktor lain seperti
kemampuan personalia di daerah dan kelembagaan pemerintah daerah.
Daerah Kabupaten Sangihe
yang merupakan salah satu Pemerintah Kabupaten di Propinsi Sulawesi Utara dalam
pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah khususnya sistem penerimaan Pendapatan
Asli Daerah pada Dinas Pendapatan Daerah masih dilakukan secara manual meskipun
dalam penggunaan teknologi komputer sudah mulai dilibatkan dalam proses
oprasional, namun hanya sebatas menggunakan program Microsoft Excel dan
Microsoft Word, seperti penetapan dan penggolongan Pendapatan Asli Daerah,
mencatat dan merekap kas masuk dan kas keluar, tagihan-tagihan biaya serta
belanja, laporan dibuat berdasarkan kalkulasi dari dokumen-dokumen dari
penerimaan yang terjadi, setelah itu baru dicatat dalam file komputer.
Salah satu kelemahan
yang cukup mendasar dalam sistem pengelolaan Pendapatan Asli Daerah selama ini
di Kabupaten Sangihe adalah belum terdapatnya suatu sistem yang mampu mengelola
data dan informasi Pendapatan Asli Daerah sehingga penetapan sasaran pembinaan
dan penetapan target penerimaan tidak dapat dilakukan berdasarkan potensi
masing-masing sumber penerimaan Pendapatn Asli Daerah. Selain itu, karena
ketiadaan data dan informasi ini
menyebabkan skala prioritas pengelolaan belum dapat dilakukan sehingga
efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendapatan tidak dapat diukur. Padahal
khususnya jika menyangkut pajak dan retribusi, tingkat efektivitas dan
efisiensi pengelolaan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menilai
tingkat keberhasilan maupun kelayakannya, Karena itu, realisasi penerimaan dan
pengeluaran daerah perlu dipantau, dikontrol dan dievaluasi.
Dalam mengelola
keuangan daerah khususnya dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah diperlukan
suatu prosedur agar dapat mempermudah dalam pencatatan, penggolongan dan
pengklasifikasian transaksi penerimaan yang terjadi serta agar terhindar dari
penyelewengan atau penyalahgunaan. Untuk itu
diperlukan pengembangan sistem pengelolaan dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dan ilmu pengetahuan sehingga tersedianya data dan
informasi yang dapat dianalisa dan dimanfaatkan secara tepat, akurat dan
aman, salah satunya yakni Sistem
Informasi Pendapatan yang dapat meminimalkan kesalahan, mengurangi waktu
pemprosesan, meningkatkan kualitas data dan informasi dan dapat mendukung
pengambilan keputusan dalam waktu singkat.
Mengingat pentingnya
pengolahan keuangan daerah perlu dibangun suatu Sistem Informasi
Pendapatan dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah, sehingga pengolahan
penerimaan Pendapatan Asli Daerah, penyusunan laporan penerimaan dan
pengeluaran Pendapatan Asli Daerah serta evaluasi terhadap efisiensi dan
efektifitas pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dapat disajikan baik, akurat, tepat waktu dan dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh pihak pengguna secara cepat, yang didalamnya
termasuk pemerintah kabupaten sebagai penentu kebijakan.
Perancangan Sistem
Informasi Pendapatan Asli Daerah ini menggunakan metode Unified Modeling Language (UML). Dalam pemodelan sistem
berorientasi objek digunakan UML sebagai bahasa standar pemodelan berdasarkan
grafik atau gambar untuk menspesifikasikan, membangun, menvisualisasikan dan
mendokumentasikan suatu sistem perangkat lunak.
1.2 Perumusan
Masalah
Permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun
Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah (
SIPAD ) pada Dinas Pendapatan Daerah dengan Unified Modeling Language (UML)
yang mampu menyajikan informasi-informasi PAD secara akurat dan tepat waktu
serta melakukan evaluasi PAD.
1.3 Batasan
Masalah
Untuk menjaga agar
tidak saling berkembangnya masalah dan keterbatasan waktu yang ada maka
peneliti membatasi permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Penelitian
perancangan Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah dilakukan pada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Sangihe.
b. Perancangan
sistem digunakan perancangan berorientasi objek dengan Unified Modeling Language (UML) sebagai bahasa standar pemodelan.
1.4 Keaslian
Penelitian
Sistem Informasi
Pendapatan dan Piutang Usaha sebagai penyempurnaan sistem yang digunakan pada
perusahaan dimana pemisahan tanggung jawab masing-masing bagian sudah
ditetapkan dengan jelas dan pengolahan transaksi menggunakan teknologi komputer
sesuai dengan perancangan sistem yang diusulkan sehingga aktivitas oprasional
perusahaan dapat lebih efektif dan efisien (Hendrati dan Karma, 2009).
Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini sistem informasi
pendapatan akan diterapkan pada instansi pemerintah yakni dalam pengelolaan
Pendapatan Asli Daerah, dengan menerapkan evaluasi terhadap efisiensi dan
efektifitas pengelolaan Pendapatan Asli Daerah.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Merancang
dan membangun Sistem Informasi Pendapatan Asli Daerah (SIPAD) pada Dinas Pendapatan Daerah.
2. Terwujudnya
rancangan Sitem Informasi Pendapatan Asli Daerah dengan sistem evaluasi pada
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sangihe.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan bermanfaat antara lain :
1. Sistem
Informasi Pendapatan Asli Daerah ini dapat
dimanfaatkan guna mendukung peningkatan kinerja dan pelayanan Pemerintah Daerah
khususnya Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Sangihe dalam pelaksanaan pengolahan PAD.
2. Sebagai
bahan masukan bagi para penentu kebijakan dalam pengambilan keputusan dengan
hasil evaluasi yang ada mampu mengukur efektivitas dan efisiensi pengolahan
PAD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar